Aku masih ingat, alasan yang membuatku bersemangat di masa lalu. Goresan indah dari Sang Pencipta di dalam wajahmu, yang tak pernah bosan kau berikan padaku saat aku sibuk menahan kantuk di kala pagi. Ya, senyummu. Senyum yang kau bawa ke meja di pojok kelas tempat aku duduk. Sesaat setelah kau masuk dan menaruh tas dan perlengkapan di meja mu sendiri.
Ah, tapi itu dulu. Mungkin sekarang kau juga membawa senyummu itu ke meja di pojok kelas, tapi bukan kepadaku lagi.
Dan..
Orang lain kini tahu alasan aku tak seperti dulu.
Aku sedang merelakan senyummu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar